Tashrik Sudah Berakhir

Friday, December 12, 2008

Hari-hari Eidul Adha telah meninggalkan kita dengan berbagai cerita. Bagi yang meneruskan ibadat haji di Makkah akan terus mengharap wukuf yang disempurnakan dan rukun yang seterusnya dapat diselesaikan dengan sebaiknya. Doa yang dipanjatkan hari demi hari dan sebagi hamba yang mengharap Mabrur dari Nya akan terus meminta untuk dikabulkan.



Korban yang ditunggu hisab

Seronok apabila melihat ibadah korban dilaksanakan. Dengan niat yang dilafazkan di dalam hati dan juga persetujuan jual beli. Binatang korban dibaringkan, disembelih dan dilapah. Daging akan terus berpindah tangan sehingga sampai kepada yang berhak. Satu keadaan yang sangat memberi pengajaran kepada yang berfikir.
Apabila segalanya selesai, satu soalan bermain di sudut hati. Adakah korban tadi dierima oleh Allah swt. Adakah hisab di hari yang dijanjikan nanti akan menjadi bukti tulus ihlas kita. Atau hanya sekadar datang menjadi saksi bahawa ituadalah tanda kemegahan kita?.
Termenung sejenak apabila binatang ternak tersebut siap untuk diagihkan dan hanya doa menjadi teman. Jangan jadikan ia sebagai bukti kemegahan hamba Mu ini…



Berdoalah, nescaya Aku kabulkan...

Orang yang berdoa sebenarnya perlu yakin dan berserah dengan janji Allah sebagaimana yang dinukilkan di dalam Surah Al-baqarah ayat 186 yang bermaksud;

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Sebab Nuzul Ayat

Ayat ini turun berkenaan dengan datangnya seorang Arab Badui kepada Nabi SAW yang bertanya: "Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?" Nabi SAW terdiam, hingga turunlah ayat ini (2: 186) sebagai jawaban terhadap pertanyaan itu.

(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Marduwaih, Abussyaikh dan lain-lainnya dari beberapa jalan, dari Jarir bin Abdul Hamid, dari Abdah as-Sajastani, dari as-Shalt bin Hakim bin Mu'awiyah bin Jaidah, dari bapaknya yang bersumber dari datuknya.)

Menurut riwayat lain, ayat ini (2:186) turun berkenaan dengan sabda Rasulullah SAW: "Janganlah kalian berkecil hati dalam berdoa, kerana Allah SWT telah berfirman "Ud'uni astajib lakum" yang artinya berdoalah kamu kepada-Ku, pasti aku mengijabahnya) (40.60). Berkatalah salah seorang di antara mereka:

"Wahai Rasulullah! Apakah Tuhan mendengar doa kita atau bagaimana?" Sebagai jawabannya, turunlah ayat ini (2:186)

(Diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir yang bersumber dari Ali.)

0 comments:

Post a Comment

  © Blogger template Foam by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP